RADARBANDUNG.id- SUDAH lama dinantikan pencinta film Indonesia, salah satu film animasi buatan anak bangsa bertajuk Nussa sudah tayang di layar bioskop.
Film yang diproduksi studio animasi The Little Giantz (TLG) dan Visinema Pictures ini menawarkan tayangan animasi dengan kualitas gambar dan cerita yang mengundang decak kagum para penonton.
Film animasi karya sutradara Bony Wirasmono ini berkisah tentang Nussa, seorang anak cerdas berusia 9 tahun yang berpartisipasi dalam kompetisi sains di sekolahnya untuk membuat ayahnya bangga.
Namun, eksperimen roketnya gagal dan perhatian jatuh ke roket Jonni, anak baru di sekolah sekaligus rival lomba baginya.
Bony menuturkan, dalam pengerjaannya, visual dan teknologi adalah 2 hal yang sangat ia dan tim perhatikan.
“Kami bahkan memperkuat dan mengembangkan beberapa teknologi baru yang berbeda dari setiap Nussa. Salah satunya seperti menggunakan teknologi hair-system, di mana setiap helai rambut karakter film dibuat satu per satu,” kata Bony, Minggu (17/10).
Sebagai contoh, karakter Abdul saja, dibutuhkan sekitar 200 ribu helai rambut demi mendapatkan visual yang terbaik. Hasil yang memuaskan, Bony berani bilang bahwa ‘Nussa’ merupakan kualitas film animasi terbaik yang pernah dia kerjakan.
“Saya berani bilang, kualitas animasi film ‘Nussa’ adalah yang terbaik yang pernah saya kerjakan,” sambungnya.
Sementara itu, dengan ragam persoalan yang diangkat, salah satu pengisi suara film ‘Nussa’, yaitu Asri Welas mengatakan, bahwa cerita Nussa mencoba relevan dengan masalah-masalah keluarga yang terjadi di kalangan umum.
“Menurutku, ini konten yang harus ditonton oleh semua kalangan, supaya kita semua bisa belajar. Karena film ‘Nussa’ ini bagus dan dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari,” ucap Asri yang mengisi suara karakter Bibi Mur.
Produser film ‘Nussa’ Anggia Kharisma menyebut, bahwa film ini dibuat serius dengan dukungan teknologi dan banyak talenta muda berbakat Indonesia di bidang perfilman serta animasi.
Baca Juga: Pakai Bahasa Sunda, Film ‘Nana’ Mulai Proses Produksi
Dapat menjadi pilihan penonton Indonesia untuk kembali ke bioskop, cerita pada film ini juga dibuat dengan mengedepankan aspek nilai dan pesan-pesan positif.
Sehingga harapannya, Anggia ingin film ini tidak cuma menghibur, tapi juga dapat memberikan dampak positif ke masyarakat.