RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Anak muda sebagai tulang punggung masa depan bangsa dihadapkan berbagai ideologi di era globalisai. Nilai pancasila menjadi kunci penting yang harus dipegang dan dipedomani agar tetap nilai luhur bangsa tetap terjaga.
Anggota MPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengatakan Indonesia tengah menanti bonus demografi, yang artinya jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan lansia maupun anak-anak. Hal ini harus disiapkan dengan sebaik mungkin agar memberi efek positif.
“Jika para penduduk usia produktifnya malah banyak yang kecanduan narkoba, kecanduan minuman keras, terbiasa dengan seks bebas, tak peduli nilai-nilai agama, moral maupun nilai luhur budaya, maka bonus demografi bisa berubah menjadi musibah demografi,” kata dia saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan anggota Pemudi Persatuan Umat Islam (PUI) Hotel Narapati, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Anak muda harus terus menjaga semangat berbuat baik, sehingga kalaupun banyak tantangan menghadang, tetap dapat memunculkan jalan keluar terbaik dengan acuan pada nilai ilahiah, nilai Pancasila, serta nilai luhur budaya bangsa Indonesia.
“Millenials dan generasi berikutnya seringkali menjadi target serangan berbagai ideologi yang tak berkesesuaian dengan ideologi Pancasila. Dengan berbagai cara yang bisa jadi terkemas menarik atau seru,” terang dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika para pemimpin dan calon penerus bangsa bisa berfokus pada memahami dan mengimplementasi wawasan kebangsaan, Indonesia pasti bisa menjadi negara yang maju tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur sebagaimana yang dicanangkan oleh para pendiri bangsa terdahulu.
“Kita semua harus siap bergandengan tangan, saling tolong menolong demi menjaga dan memelihara bangsa ini agar tidak keluar dari ideologi Pancasila,” terang dia.