News

Jangan ke Waduk Saguling, Banyak Nyamuk

Radar Bandung - 17/07/2023, 21:22 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
KONDISI : Waduk Saguling yang dianggap sebagai sumber maraknya serangan nyamuk. (Foto : AGUNG EKO SUTRISNO/ RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, CIHAMPELAS – Warga di sekitar bantaran Waduk Saguling tepatnya di Kampung Cisarongge, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendadak diserbu ribuan nyamuk.

Populasi nyamuk naik drastis sejak tiga bulan terakhir mengakibatkan warga harus menyediakan berbagai alat penangkal seperti obat nyamuk bakar, raket listrik, hingga lotion anti nyamuk.

Anehnya, serangan serangga penghisap darah itu tak hanya terjadi malam hari, tapi juga berlangsung di siang bolong.

“Kalau malah hari masih lumrah. Ini siang hari juga terjadi,” kata Asep Roni, pria 42 tahun, asal kampung Cisarongge, RT 04 RW 1 Desa Mekarmukti, Senin (17/7).

Asep mengatakan jenis nyamuk yang menyerang pemukiman warga, berbeda dengan nyamuk pada umumnya. Selain jumlahnya yang besar, nyamuk ini punya sifat tak bergeming tatkala nempel dan menyedot darah.

“Kalau nyamuk rumahan biasa sekali gigit paling satu dua ekor, tapi ini bisa sampai 15-20 ekor yang menggigit. Terus saat bagian tubuh kita digoyangkan, nyamuk ini gak pergi, terus saja menyedot darah,” papar Asep, Senin (17/7).

Dampak dari gigitan nyamuk terhadap warga dirasakan berbeda-beda, ada yang gatal biasa, ada sampai berbekas beruntus, hingga menimbulkan luka borok akibat terlalu keras garukan.

Warga berharap ada penelitian lebih lanjut terkait anomali peningkatan populasi nyamuk untuk mengetahui dampak dari gigitan dan upaya pencegahannya.

“Kita gak tau apakah ini berdampak terhadap kesehatan atau tidak. Mudah-mudahan ada titik terang,” jelasnya.

Serangan nyamuk memang terjadi sejak lama. Namun populasinya makin bertambah pada tiga bulan terakhir. Diduga populasinya berkembang pesat akibat tumpukan gulma eceng gondok di perairan Waduk Saguling.

“Kita duga ini berkembang akibat tamanan eceng gondok di perairan Waduk Saguling. Karena rumah kami dekat lokasi itu, kalau siang-siang ke sana juga banyak nyamuknya,” tandas Asep.

Kepala Desa Mekarmukti Andriawan Burhanuddin mengatakan ada 4 RW warga yang tinggal di bantaran Waduk Saguling. Namun yang mengeluarkan soal serangan nyamuk hanya terjadi di satu RW yakni RW 1 dengan jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 400.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengambil langkah kedaruratan. Di antaranya petugas kesehatan dari Puskesmas Cihampelas, Satgas Citarum, serta PT Indonesia Power.

(kus/b).