News

Perjalanan 13 Tahun Membawa Perkusi ke Hati Masyarakat

  • Sesi latihan USBP di Taman Music, Jl. Belitung, Kota Bandung, Senin (24/3). (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)
  • Sesi latihan USBP di Taman Music, Jl. Belitung, Kota Bandung, Senin (24/3). (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)
  • Thumbnail
  • Thumbnail

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNGPerkusi bukan sekadar dentuman ritmis tanpa makna. Di tangan komunitas United State of Bandung Percussion (USBP), seni tabuhan ini menjadi wadah edukasi, terapi, dan bahkan jalan hidup bagi ribuan anggotanya.

Salah satu founder USBP, Jarwo saat ditemui di Kota Bandung, Senin (24/3/2025), menceritakan perjalanan komunitas ini sejak berdiri 22 Maret 2012 di Monumen Perjuangan Bandung. Berawal dari sekadar perkumpulan pegiat perkusi, kini USBP telah berkembang menjadi komunitas besar dengan lebih dari seribu anggota, yang mayoritas berasal dari kalangan pelajar SMP, SMA, mahasiswa, hingga pekerja dan musisi jalanan.

Jarwo mengungkapkan salah satu program andalan USBP, Percussion Attack yakni aksi perkusi spontan di ruang-ruang publik seperti taman kota dan pusat perbelanjaan di Bandung.

“Tujuannya bukan sekadar hiburan, tapi juga edukasi. Kami ingin masyarakat tahu, perkusi bukan hanya alat musik, tapi juga media ekspresi yang bisa dimainkan siapa saja,” ujar Jarwo saat berbincang usai perfom, di Kota Bandung, Senin (24/3/2025).

Menurutnya, USBP juga menggelar program camping untuk membentuk karakter anggota baru sebelum resmi bergabung.

“Kami ingin membangun bukan hanya pemain perkusi, tapi juga individu yang disiplin dan punya jiwa kebersamaan,” tambahnya.

Hasilnya, banyak alumni USBP yang kini berkarier di industri musik profesional. Beberapa di antaranya tampil di program televisi nasional, menjadi musisi reguler di berbagai acara, hingga mengajar di sekolah-sekolah. Dalam beberapa tahun terakhir, USBP juga mulai fokus pada perkusi sebagai terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti yang belajar di SLB dan mereka dengan Down Syndrome.

Menurut Jarwo, ritme perkusi terbukti memiliki efek positif dalam perkembangan motorik dan kognitif mereka.

Pertunjukkan percussion kontemporer, yang di gagas oleh Jarwo, di nuart, alat musik perkusi bernama lorter (telor muter).

“USBP ingin menyamakan posisi mereka dengan anak-anak lainnya. Dengan perkusi, USBP menunjukkan mereka juga bisa berekspresi dan berpartisipasi dalam komunitas,” jelasnya.

Jarwo menambahkan peran edukasi dan terapi dalam USBP tak lepas dari latar belakang para pendirinya, yang merupakan alumni Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI, kini ISBI) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Seni Musik. Meski berkembang pesat, USBP tetap berdiri secara mandiri tanpa bergantung pada donasi atau sponsor besar.

“USBP hidup dari hasil berkarya sendiri,” ungkap Jarwo.

Jarwo mengungkapkan untuk menjaga keberlangsungan komunitas, USBP menawarkan jasa pertunjukan perkusi untuk berbagai acara, mulai dari hajatan hingga gathering perusahaan. Mereka juga memproduksi dan menjual alat musik seperti jimbe, stik drum, dan perlengkapan perkusi lainnya.

“USBP nggak pernah seudunan (iuran) untuk bertahan. USBP cari cara untuk tetap bisa jalan dengan keringat sendiri,” tegasnya.

Jarwo menjelaskan salah satu dampak sosial terbesar dari USBP adalah bagaimana komunitas ini berhasil mengalihkan energi anak-anak muda dari hal-hal negatif ke kegiatan yang lebih positif.

“Saya dulu mendirikan ekskul perkusi di SMA 22 Bandung tahun 2003-2004, namanya Perkutu (Percussion of Strength). Tujuannya simpel, bikin anak-anak sibuk main perkusi daripada tawuran,” ujar Jarwo.

Jarwo mengungkapkan dari satu sekolah, ekskul ini menyebar ke berbagai SMA lain di Bandung, hingga akhirnya berkembang menjadi komunitas yang lebih besar. Kini, USBP masih aktif di lebih dari 15 sekolah, baik negeri maupun swasta, bahkan memberikan pelatihan privat bagi banyak siswa.

Menurutnya, nama United State of Bandung Percussion bukan sekadar nama keren. USBP memang didesain seperti negara kecil di dunia perkusi, dengan sistem yang terstruktur. Mereka memiliki kurikulum, silabus, serta tim penelitian dan pengembangan (litbang).

“USBP ini komunitas, tapi kita serius. Ada kurikulumnya, ada silabusnya. Kita bikin agar nggak kebablasan, tapi tetap kreatif dan berkembang,” jelas Jarwo.

Jarwo mengungkapkan pendekatan ini juga terbukti efektif dalam membangun kedisiplinan dan profesionalisme anggotanya. Banyak dari mereka yang kini berkarier di berbagai bidang, dari musisi hingga pengajar. Setelah 13 tahun berdiri, USBP terus berkembang dan berinovasi. Salah satu fokus mereka saat ini adalah memperluas peran perkusi sebagai terapi dan memperbanyak kegiatan sosial.

“USBP sering berbagi dengan anak yatim, mengadakan pelatihan gratis untuk guru-guru di sekolah kebutuhan khusus, agar mereka bisa meneruskan ilmu ini ke murid-muridnya,” ungkap Jarwo.

Jarwo menambahkan bagi USBP, perkusi bukan sekadar alat musik. Perkusi adalah denyut kehidupan, yang menyatukan berbagai kalangan, menginspirasi anak muda, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.

“Selama masih bisa tatakol (memukul perkusi), USBP akan terus hidup dan berkarya,” pungkas Jarwo.(dsn)


Terkait Entertainment
Selebgram Kab Bandung Jadi Korban KDRT , Polisi Pastikan Proses Hukum Kasusnya
Entertainment
Selebgram Kab Bandung Jadi Korban KDRT , Polisi Pastikan Proses Hukum Kasusnya

Selebgram Adelia Septa mengalami penganiayaan oleh suaminya. Salah satu adegan dalam video menunjukkan pelaku mencekik korban hingga berteriak kesakitan.

Break Out Day 2025 akan Kembali Digelar Juli di Bandung, Dapatkan Tiket Early Entry Hanya Rp75 Ribu
Entertainment
Break Out Day 2025 akan Kembali Digelar Juli di Bandung, Dapatkan Tiket Early Entry Hanya Rp75 Ribu

Tersedia Mulai 18 – 20 Maret 2025 di breakoutdayfest.id RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Setelah sukses besar di tahun sebelumnya, Break Out Day (BOD) 2025 kembali hadir untuk memberikan pengalaman festival musik yang lebih besar, lebih meriah, dan lebih spektakuler! Festival musik paling garang: Break Out Day 2025 akan kembali digelar bulan Juli mendatang di Bandung, dengan […]

Nutrijell Takjell Festival 2025: Rayakan Buka Puasa Sehat dengan Serat Berkualitas
Entertainment
Nutrijell Takjell Festival 2025: Rayakan Buka Puasa Sehat dengan Serat Berkualitas

RADARBANDUNG.id, BANDUNG, – Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam yang telah baligh, dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, kebiasaan berbuka puasa dengan makanan tinggi gula dan rendah serat masih menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat. Ahli Gizi, Olivia Gresya, menekankan pentingnya konsumsi […]

TikTok Perkenalkan Feed STEM di Indonesia, Permudah Akses ke Konten Sains dan Teknologi yang Edukatif dan Inspiratif
Entertainment
TikTok Perkenalkan Feed STEM di Indonesia, Permudah Akses ke Konten Sains dan Teknologi yang Edukatif dan Inspiratif

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – TikTok hari ini memperkuat perannya sebagai ruang edukasi bagi pengguna untuk berinteraksi secara positif dan menemukan pengetahuan baru dengan memperkenalkan kanal khusus (feed) bertajuk “STEM” (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) di Indonesia. Dimulai dengan soft launch pada hari ini, sejumlah pengguna sudah dapat mengakses kanal STEM untuk menemukan konten edukasi ilmiah yang […]

Kembali ke Industri Musik, Audy Rilis Single Baru Berjudul ‘Akhir Kisah Kita’
Entertainment
Kembali ke Industri Musik, Audy Rilis Single Baru Berjudul ‘Akhir Kisah Kita’

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Audy kembali menyapa para penggemarnya setelah cukup lama absen dari industri musik. Melalui single terbarunya yang bertajuk “Akhir Kisah Kita”. Lagu ini merupakan ciptaan Dea Bamba dan Yai Item yang pernah dipopulerkan oleh band Goodtimes. Di bawah naungan Allodya Music yang mana menjadi label musiknya Audy bersama Uwais Entertainment. Menjadikan Audy berkomitmen […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.