RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Memasuki masa pancaroba pada April 2025, warga Kabupaten Bandung diminta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Imbauan ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (13/4/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama menyampaikan, selama masa pancaroba, perubahan cuaca terjadi secara tiba-tiba, seperti cuaca panas terik pada pagi hari yang dapat berubah menjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari.
“Untuk menghadapi kondisi ini, BPBD meminta masyarakat tetap waspada dan mengambil langkah antisipatif sejak dini,” ujar dia.
Salah satu langkah penting, adalah memantau perkembangan cuaca secara berkala melalui situs resmi BMKG agar masyarakat bisa menyesuaikan aktivitas sehari-hari dengan kondisi cuaca yang terjadi.
“BPBD juga mengimbau agar masyarakat tidak berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan lebat, serta mengamankan barang-barang ringan di sekitar rumah agar tidak terbawa angin,” ungkapnya.
Selain itu, warga juga disarankan untuk mengetahui jalur evakuasi terdekat dan lokasi tempat pengungsian di wilayah masing-masing.
“Penyusunan tas siaga bencana yang berisi makanan tahan lama, air minum, obat-obatan, senter, dan dokumen penting sangat dianjurkan sebagai bentuk persiapan menghadapi kondisi darurat,’’ ungkap dia.
Di lingkungan tempat tinggal, masyarakat juga diminta menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama bagi yang tinggal di wilayah rawan banjir atau longsor.
“Kegiatan sosial seperti sosialisasi dan pelatihan kebencanaan, termasuk simulasi evakuasi dan penanganan darurat, menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran bersama,” tuturnya.
Uka menyampaikan, keterlibatan aktif warga dalam komunitas seperti Desa Tangguh Bencana (Destana) merupakan langkah efektif dalam memperkuat kesiapsiagaan di tingkat lokal. Ia juga menekankan pentingnya evakuasi segera jika ada peringatan resmi dari petugas saat terjadi cuaca ekstrem atau bencana.
“Kita tidak bisa memprediksi secara pasti kapan bencana akan terjadi, tetapi kita bisa mengurangi risikonya melalui kesiapan dan kewaspadaan bersama,” kata Uka. (kus)