RADARBANDUNG.id- Warga di bantaran Sungai Cimeta, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunggu relokasi yang dijanjikan gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi).
Hal tersebut buntut dari bencana banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (15/3/2025) lalu. Akibat bencana ini sebanyak 25 rumah mengalami brusak ringan hingga berat.
Warga setempat, Dede Sumiati (61) mengatakan, dirinya berharap penanganan pasca bencana berupa relokasi ke tempat yang lebih aman diharapkan dapat segera terealisasi.
“Katanya abis lebaran mau relokasi tapi belum, waktu itu Pa Dedi sempet ke sini. Harapannya segera pindah aja, ibu setuju,” katanya, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, dirinya merasa resah jika banjir bandang tersebut terjadi dan mengakibatkan dampak yang lebih buruk dari bencana sebelumnya.
“Ibu tinggal berdua sama anak. Kalau hujan apalagi pas malam-malam harus siap-siap, baju dimasukin keresek, peraboran diberesin,” katanya.
“Soalnya ini kalau hujan airnya pasti naik, khawatir masuk lagi ke dalam rumah, jadinya tidur gak nyeyak,” imbuhnya.
Ia menyebut, momen banjir bandang tersebut masih melekat dalam ingatannya. Bagaimana detik-detik air masuk ke rumah saat hujan intensitas tinggi mengguyur perkampungannya.
“Ibu kemarin pas kejadian tanggal 15 Maret sendiri di rumah, langsung lari lewat belakang ke kebun cuma bawa surat-surat aja,” katanya.
“Kalau yang lain udah gak ada yang bisa diselamatin, lemari aja pada jatuh, pintu jebol. Tahun kemarin juga banjir, tapi paling parah sekarang,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Nyalindung Oo Suprianta mengatakan, berdasarkan hasil pendataan ada 25 rumah berisi 37 kepala keluarga (KK) dan 150 jiwa yang terdampak banjir bandang.
“Salah satu sarat relokasi kan surat pernyataan kesiapan dari warga, ada 27 KK yang siap direlokasi. Sisanya menolak dengan berbagai alasan seperti memiliki nilai sejarah dan lain-lain,” katanya.
Ia menyebut, pihaknya sudah menyiapkan Tanah Kas Desa (TKS) seluasi 1,2 hektare di Kampung Tonjong, RT 01/02, Desa Nyalindung untuk merelokasi warga.
“Kemarin Disperkim provinsi sama KBB sudah survey ke lokasi relokasinya. Kalau semua persyaratan sudah lengkap kami ajukan ke provinsi,” tandasnya. (KRO)