News

Tegas! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tutup Galian C Gunung Kuda Cirebon yang Telan Belasan Korban

Radar Bandung - 31/05/2025, 15:39 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, CIREBON Kejadian mengerikan terekam kamera atas musibah yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat.

Tegas! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tutup Galian C Gunung Kuda Cirebon yang Telan Belasan Korban

Ilustrasi. Bey Machmudin melakukan serah terima jabatan kepada Gubernur Jabar periode 2025-2030 Dedi Mulyadi, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat, (21/2). FOTO : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG. Sementara itu foto atas, Operasi pencarian korban longsor Galian C di Gunung Kuda, Cirebon, Jabar pada Jumat (30/5). Foto : Dokumentasi BNPB

Area yang merupakan tambang rakyat di kawasan Gunung Kuda Cirebon Jawa Barat, longsor pada Jumat (30/5/2025) dan mengakibatkan banyak korban jiwa.

Sebanyak belasan orang dikabarkan tewas akibat longsor dikawasan Gunung Kuda Cirebon Jawa Barat.

Sementara itu delapan orang sisanya dilaporkan masih hilang dan sampai saat ini masih terus dilakukan upaya pencarian serta evakuasi.

Merespons kejadian tersebut, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi langsung mengambil tindakan tegas.

Gubernur Dedi Mulyadi memerintahkan untuk menutup area dan izin pertambangan tersebut.

Disampaikan di video Instagram pribadinya, Gubernur Jawa Barat tersebut memutuskan pemberian sanksi kepada tambang galian C berupa pemberhentian izin kelola.

“Pada malam hari ini, kami, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengeluarkan keputusan berupa pemberian sanksi administratif dalam bentuk penghentian izin pengelolaan tambang galian C yang terletak di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, yang dikelola oleh Koperasi Pondok Pesantren Al Azhariyyah,” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga berharap peristiwa yang terjadi akibat kelalaian dalam pengelolaan penambangan seperti ini tidak terulang lagi.

“Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi karena peristiwa ini telah mengakibatkan kematian lebih dari 14 korban meninggal dunia karena kelalaian dalam pengelolaan penambangan,” tegasnya.

Selain itu, Dedi Mulyadi meminta kepada masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi longsor karena masih memiliki potensi untuk mengalami longsor susulan. (jpc)

Live Update