RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Menjelang puncak pembelian hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2025, pasar hewan di Bandung Raya tetap ramai meskipun harga kambing dan sapi mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Puncak penjualan diperkirakan akan terjadi pada H-3 hingga H-1 Idul Adha 2025, atau antara 3–5 Juni 2025. Sejumlah lapak penjual hewan kurban di kawasan Lembang, Ciparay, dan Bojongsoang mulai dipadati pembeli sejak pekan terakhir Mei.
“Harga hewan kurban naik, tapi tidak berdampak besar ke penjualan. Justru sekarang banyak yang buru-buru beli sebelum kehabisan,” ujar Dede, pedagang hewan kurban jelang Idul Adha 2025 di Soreang, Senin (2/6).
Pihaknya mengatakan, harga sapi jantan jenis simenttal atau limosin dewasa mencapai Rp 21 juta per ekor, sedangkan sapi putih dewasa menyentuh Rp 23 juta.
“Sedangkan Kambing dan domba premium ditawarkan seharga hampir Rp 3 juta per ekor,” ujar dia.
Kenaikan harga ini, ujar dia, disebabkan oleh naiknya harga pakan, logistik, serta terbatasnya suplai hewan kurban dari luar daerah. Meski begitu, permintaan dari masyarakat tetap tinggi dan stabil.
“Pasarnya masih bagus. Masyarakat tetap antusias karena kurban sudah menjadi bagian dari ibadah tahunan, meski harga naik 100 hingga 300 ribu dari tahun sebelumnya,” kata dia.
Beberapa pembeli, telah mempersiapkan dana kurban sejak awal tahun, sehingga kenaikan harga tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk membeli.
“Banyak pembeli bercerita sudah ditabung dari awal tahun, jadi meski lebih mahal, tetap dibeli. Ini bagian dari ibadah dan niat kami,” ucap dia.
Penjual hewan kurban optimis transaksi akan terus meningkat seiring mendekatnya Hari Raya. Mereka juga memastikan kondisi hewan sehat dan sesuai syariat agar kepercayaan pembeli tetap terjaga.
“Tentunya kepercayaan warga harus dijaga sehingga pengecekan penyakit hewan kita jaga terus,” pungkasnya. (kus)