News

Bandung Serukan Pusat Segera Reaktivasi Bandara Husein, Pariwisata Lumpuh Setengah

Radar Bandung - 17/06/2025, 19:23 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Sejumlah penumpang berjalan keluar dari pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dukungan agar Bandara Husein Sastranegara kembali beroperasi sebagai pintu masuk penerbangan komersial terus menggema. Kali ini, suara tegas datang dari Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, yang menyatakan pihak legislatif Kota Kembang bulat mendukung langkah reaktivasi demi menyelamatkan ekonomi daerah.

Rendiana Awangga mengungkapkan upaya mendesak pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali operasional Bandara Husein bukanlah hal baru. Ia bahkan menegaskan, dirinya bersama pimpinan DPRD sebelumnya telah turun langsung ke kementerian terkait guna menyampaikan aspirasi masyarakat Bandung.

“Sejak lama kami konsisten mendorong reaktivasi Bandara Husein. Saya bersama Ketua DPRD waktu itu sudah ke kementerian, menyampaikan langsung pentingnya langkah ini,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (17/6/2025).

Menurut Awangga, dampak dari penghentian penerbangan komersial di Bandara Husein telah dirasakan langsung, khususnya oleh sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Ia mengungkapkan hilangnya akses udara langsung ke Bandung mengakibatkan turunnya jumlah wisatawan, terutama dari mancanegara.

Pariwisata adalah nyawa PAD Bandung. Dulu kita bisa lihat wisatawan dari Malaysia atau negara lain datang langsung ke sini. Sekarang, nyaris separuhnya hilang. Ini memukul ekonomi kita dengan telak,” tegasnya.

Di sisi lain, Awangga menegaskan DPRD Kota Bandung satu suara dalam memberikan dukungan penuh terhadap Wali Kota Bandung yang sedang memperjuangkan nasib Bandara Husein di level nasional.

“Silakan cek ke semua anggota dewan, pasti jawabannya sama, kami mendukung penuh reaktivasi Bandara Husein. Ini bukan hanya untuk kepentingan Kota Bandung, tapi juga untuk masyarakat Jawa Barat bagian selatan,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menyadari keputusan final tetap berada di tangan pemerintah pusat. Yang dibutuhkan saat ini adalah kemauan politik atau political will yang kuat dari pusat untuk menyelamatkan potensi ekonomi daerah yang terus menurun.

“Kami sudah satu suara di daerah. Tinggal menunggu keberpihakan pusat. Kami pun aktif berkomunikasi dengan mitra di Jakarta agar ini bisa menjadi prioritas nasional,” ujarnya.

Awangga tak menutup mata terhadap kemungkinan terburuk jika pemerintah pusat terus menunda. Ia menyebutkan bukan hanya sektor wisata yang terkena imbas, namun juga ekosistem ekonomi kreatif dan perdagangan yang selama ini bergantung pada konektivitas udara.

“Kalau terus dibiarkan, kerugiannya akan terus membengkak. Ini bukan soal gengsi antar daerah, ini soal masa depan ekonomi Bandung. Kita tidak bisa diam, harus kejar terus,” pungkasnya.(dsn)