News

Bupati Bandung Kerahkan Camat untuk Edukasi Warga soal Sesar Lembang

Radar Bandung - 25/08/2025, 16:45 WIB
D
Darmanto
Tim Redaksi
Bupati Bandung Dadang Supriatna menjelaskan mengenai bahaya sesar lembang di Kab Bandung. (eko sutrisno/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menginstruksikan seluruh camat di wilayah Kabupaten Bandung untuk aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait potensi gempa bumi akibat pergerakan Sesar Lembang.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan warga menghadapi ancaman bencana.

“Camat adalah ujung tombak pemerintah daerah. Mereka harus memastikan masyarakat di setiap kecamatan paham apa itu Sesar Lembang, bagaimana dampaknya, dan langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa,” kata Dadang Supriatna, Senin (25/8/2025).

Instruksi tersebut dikeluarkan setelah rentetan gempa kecil terjadi di Bandung Raya sepanjang pertengahan Agustus. Aktivitas Sesar Lembang tercatat memicu tiga kali gempa pada 14, 19, dan 20 Agustus, sementara Sesar Kertasari juga sempat menimbulkan guncangan di beberapa wilayah.

Menurut Dadang, peran camat dan perangkat desa penting untuk memastikan pesan resmi pemerintah sampai langsung ke masyarakat.

“Saya tidak ingin warga hanya mendengar isu di media sosial. Edukasi harus jelas, tepat, dan menenangkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, Pemkab Bandung akan terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, serta komunitas lokal untuk melaksanakan sosialisasi dan simulasi tanggap darurat.
Dengan begitu, warga tidak hanya diberi peringatan, tetapi juga dilatih cara evakuasi yang benar.

“Kami juga meminta camat untuk melibatkan sekolah, kelompok pemuda, dan organisasi masyarakat dalam edukasi kebencanaan. Budaya sadar bencana harus dibangun sejak dini, mulai dari anak-anak sekolah sampai masyarakat umum,” ujarnya.

Selain sosialisasi, Pemkab Bandung menyiapkan peta rawan bencana yang akan dibagikan kepada camat untuk dijadikan acuan dalam menyusun rencana tanggap darurat di wilayah masing-masing.

Dadang berharap, melalui peran aktif camat, masyarakat Kabupaten Bandung bisa menghadapi potensi bencana dengan lebih siap, tidak panik, dan tetap menjaga solidaritas. “Kesiapsiagaan adalah kunci. Saya yakin dengan edukasi yang tepat, risiko bisa ditekan,” pungkasnya. (kus)