News

Anggota Satpol PP Minta Maaf, Cium Tangan Habib Umar

Radar Bandung - 23/05/2020, 12:18 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Anggota Satpol PP Asmadi cium tangan Habib Umar Assegaf

Anggota Satpol PP Minta Maaf, Cium Tangan Habib Umar 

RADARBANDUNG.id- Polres Pasuruan dan Polda Jawa Timur telah mendamaikan Habib Umar Assegaf dan anggota Satpol PP Kota Surabaya, Asmadi.

Sebagaimana diketahui, keduanya  sempat terlibat cekcok bahkan nyaris baku hantam di check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di exit tol Satelit Surabaya, Rabu (20/5) lalu. (Baca Juga: Habib Umar Assegaf Adu Jotos dengan Petugas Check Point, Ini Gara-garanya!)

Asmadi yang mendatangi Habib Umar Assegaf untuk meminta maaf. Ia datang bersama Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan dan Direktur Intelkam Polda Jatim, Jumat malam (22/5/2020).

Pada pertemuan itu, Asmadi meminta maaf kepada Habib Umar Assegaf. Bahkan, dia mencium tangan pengasuh Majelis Roudhotus Salaf Bangil itu.

Baca Juga: Dikecam PA 212, Bahaya! Adu Jotos Habib Umar dan Satpol PP Bisa Picu Konflik Besar

“Pak Habib dan seluruh keluarga, wabil khusus jamaah pengajian Majelis Roudhotus Salaf dimana pun berada, saya selaku pribadi maupun institusi, saya H Asmadi S.Sos, MSi, saya menyadari selaku manusia biasa, saya penuh khilaf,” ucap Asmadi dalam video yang dibagikan Abubakar Assegaf, Sabtu (23/5/2020).

Asmadi sempat curhat lantaran belum pernah bertemu dengan orang tuanya sejak virus Corona atau Covid-19 mewabah. Padahal, rumahnya hanya berjarak sekitar 4 km dari rumah orang tuanya.

Baca Juga: Habib Umar Vs Petugas Check Point, Polda: Sudah Saling Memaafkan

“Saya hanya 4 kilometer dari orang tua saya dan saya belum pernah ketemu sampai sekarang, karena adek-adek saya melarang untuk ketemu dengan abah saya karena sudah rentan, umurnya 86 tahun,” ucap Asmadi.

Hal itulah yang membuat Asmadi terbebani sehingga tak bisa mengontrol emosi saat bertemu dengan Habib Umar Assegaf yang melanggar PSBB.

“Saya ini jarang pulang, selalu stand by di sana karena saya selaku perwira pengendali di exit tol Satelit itu yang memang penuh dengan pelayanan dengan masyarakat,” katanya.

Ia menyebut bahwa misi Kota Surabaya adalah melindungi warga, termasuk juga melindungi masyarakat yang akan berkunjung ke Surabaya.

“Jadi sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, dari lubuk hati yang paling dalam,” ucapnya.

“Saya mohon habib dan keluarga, termasuk juga Habib Umar bin Abdullah Assegaf, termasuk jamaah-jamaah beliau di majelis taqlim Roudhotus Salaf Bangil bisa memaafkan saya, karena kita manusia tempatnya khilaf dan dosa,” tandas Asmadi.

(pojoksatu/radarbandung.id)