RADARBANDUNG.id – TREN menyanyikan ulang lagu lama sepertinya sedang banyak sejumlah musisi lakukan.
Setelah Shakira Jasmine yang mengemas ulang lagu ‘Semua Tentang Kita’, kini giliran grup band Geisha.
Bersama label Musica Studios, Geisha membawakan lagu ‘Demi Waktu’ yang grup band Ungu populerkan.
Ini bukan proyek pertama Geisha dalam me-recycle sebuah lagu. Sebelumnya, Geisha pernah merilis lagu ‘Kukatakan Dengan Indah’ dari Peterpan yang sekarang menjadi Noah.
Pada awal 2021 ini, Geisha melanjutkan rencana hebat 17 tahun perjalanan bermusiknya.
Geisha yang dimotori Regina Poetiray (vokal), Robby (gitar), Nard (bas), dan Dhan (keyboard) membawakan lagu ‘Demi Waktu’ dengan lebih mendalam.
Menurut Regina, lagu ‘Demi Waktu’ merupakan sebuah lagu yang menemani perjalanan bermusikerka sewaktu awal berkarya.
Baca Juga: Cara Unik Nonton Konser Musik di Era New Normal, Penontonnya di Dalam Mobil
Lagu ini terdengar easy listening, tak lelang oleh waktu, dan merupakan lagu galau yang hits pada zamannya.
“Di sini Enda (Ungu), sebagai pencipta lagu kita libatkan untuk membantu mengisi vokal bersama saya,” kata Regina.
Sebagai yang menciptakan lagu, Enda menuturkan lagu ‘Demi Waktu’ ia tulis pada awal tahun 2005. Hampir satu abad lebih usia lagu ini, Demi Waktu memang jadi andalan lagu galau sepanjang masa.
Baca Juga: Terjun ke Industri Musik, Tissa Biani Rilis Lagu “Bahagia Sama Kamu”
“Ceritanya saat itu aku punya pacar dan aku lamar dia, dan ternyata lamaran aku ditolak dari pihak keluarganya karena alasan tertentu. Menurut kita (para personil Ungu), lagu Demi waktu merupakan sebuah mukjizat dan salah satu lagu yang menyelamatkan kita dari keterpurukan,” ungkap Enda.
Sedangkan menurut Robby, lagu ‘Demi Waktu’ punya makna mendalam lainnya yang bisa diterima para pendengar.
“Menurutku lirik lagu ini bercerita seolah-olah seseorang tersebut susah untuk melepaskan pasangannya, walaupun ada hati yang lain. Mungkin banyak orang di luar sana yang mengalami kejadian persis seperti dalam lagu ini,” ujar Robby.
Untuk membawakan lagu dengan versi mendalam ini, Robby dan kawan-kawan-kawan memakai format akustik dengan penambahan notasi yang baru. “Supaya lagu ini mempunyai nyawa, karakter, dan identitasnya sendiri,” tandas Robby.
(fid/radarbandung)