News

Sampah Jadi Berkah, Ini Cara Ade Syaripudin Berkreasi dengan Plastik dan Kaleng Bekas

Radar Bandung - 25/02/2021, 22:00 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ade Syaripudin. Foto: Humas Pemkot Bandung

Ade Syaripudin, warga Balonggede, Regol, Kota Bandung menyulap sampah di sekitar rumahnya menjadi karya miniatur cespa, moge hingga robot

RADARBANDUNG.id, BANDUNG Ade Syaripudin, warga Jalan Sasak Gantung, Nitipraja, Gang Ratna RT 01/RW 05 Kelurahan Balonggede, Regol, Kota Bandung memanfaatkan sampah anorganik menjadi karya seni berbentuk miniatur vespa, motor gede, robot, hingga perahu.

Sampah anorganik yang ia gunakan berupa kaleng minuman, tutup botol, plastik bekas, bahkan komponen elektronik seperti motherboard komputer, handphone hingga radio.

Dengan bakat seni yang ia miliki sejak kecil, pria berusia 70 tahun ini menyulap sampah di sekitar rumahnya menjadi karya.

Di depan rumah sederhananya, Ade memajang miniatur Vespa yang ia bandrol seharga Rp15.000.

Ade mengaku masih malu jika harus memajang semua karyanya, apalagi mematok harga bagi yang berminat membeli.

“Awal bikin ini (miniatur) dari dorongan anak-anak karena sejak kecil juga paling hobi seni, seperti gambar, lukis, bikin kerajinan,” tutur Ade, Kamis (25/2).

“Bikin miniatur seperti ini sudah lama sebetulnya, tapi baru saya keluarin tahun ini, yang dipajang miniatur Vespa dulu,” lanjutnya.

Ade bercerita, saat lulus sekolah dasar, bakat seninya sempat terpendam karena harus mengikuti kakaknya bekerja di pasar sebagai penjual daging selama hampir 50 tahun.

Sekitar tahun 2000-an, ketika usaha kakaknya bangkrut, Ade harus memutar otak untuk mencari pemasukan.

Saran dari anaknya, Ade pun berkreasi membuat anyaman dari sampah plastik bekas bungkus makanan dan minuman. Dari limbah tersebut, ia membuat tas dan alas duduk yang bisa dijual.

“Kata anak waktu itu, daripada hulang-huleng (melamun) mending bikin tas dari plastik bekas kopi. Karena katanya saya bisa bikin apapun dari plastik, seperti kerajinan yang dijual seharga Rp 10.000 sampai Rp 15.000,” ungkap Ade.

Tidak berhenti pada limbah plastik, Ade berkreasi dengan bahan lain, yaitu kaleng bekas minuman.

Di tangannya, bahan tersebut ia sulap menjadi miniatur motor gede. Meski ada yang berminat, namun Ade tidak berniat menjual karya pertamanya itu karena menyimpan kenangan.

Menggunakan alat-alat sederhana, seperti gunting, tang, penggaris, obeng, gergaji, dan lem besi, Ade merangkai satu per satu bahan yang berhasil dikumpulkan.

Baca Juga:

Butuh waktu satu hari untuk membuat pola miniatur dari bagian terbesar hingga hingga bagian terkecil.

“Sebetulnya pengerjaannya bisa lebih cepat, tapi masih terkendala alat. Saya ingin punya gurinda sama step. Kalau sekarang masih alat yang seadanya. Untuk satu miniatur motor vespa bahannya itu selain kaleng, ada tutup botol sama spon untuk ban dan joknya,” katanya.

“Kalau komponen elektronik yang ada di motor gede, saya dapat dari tukang loak. Sekiranya bagus untuk dipasang saya beli, arloji juga bisa dipasang sebagai speedometer,” lanjutnya.