RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Untuk pertama kalinya Rasyid Rajasa melakukan kunjungan silaturrahmi dengan warga di Kelurahan Wates, Kecamatan Bandung Kidul.
Meski baru pertemuan tatap muka perdana, warga di dua RW kelurahan ini menyatakan sangat mengidolakan Rasyid.
Diakui Risna, warga RW 07, dia sering melihat postingan Rasyid di sosial media, khususnya TikTok dan Instagram. Ia menilai, Rasyid sebagai calon anggota legislatif (caleg) yang punya tempat istimewa di hati ibu-ibu di lingkungan RW-nya.
“Nggak nyangka Kang Rasyid akhirnya datang ke lingkungan RW kami, ibu-ibu di RW 07 idolain banget Kang Rasyid. Insya Allah, cita-cita Kang Rasyid mewakilkan masyarakat Bandung di DPR RI tercapai, karena Kang Rasyid punya tempat spesial di hati nurani kami,” ujar Risna kepada Rasyid, Selasa (31/10/2023) sore.
Risna juga mengatakan, Rasyid Rajasa merupakan caleg DPR RI pertama yang melakukan silaturrahmi dengan warga di lingkungan tempat tinggalnya.
“Sampai saat ini, kecuali Kang Rasyid, belum ada caleg DPR RI yang datang ke sini, bertatap muka dengan warga sini, mendengarkan aspirasi dan keluhan kami,” imbuhnya.
Leni, warga RW 02 juga mengungkapkan hal yang senada dengan Risna. Leni mengatakan, dirinya juga hampir tiap hari mengikuti unggahan terbaru di sosial media Rasyid.
“Hampir setiap hari saya mengikuti update-update instagram Kang Rasyid. Ada saudara dan teman saya yang juga pernah dikunjungi Kang Rasyid di Andir dan Sukajadi. Mereka bilang Kang Rasyid caleg yang pas dengan mereka, dan sekarang saya membuktikan itu,” ungkap Leni kepada Rasyid.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Rasyid Rajasa ‘Bakar’ Semangat Pemuda Lewat Olahraga Futsal
Leni menyebut, sebagai ibu-ibu, program yang dimiliki Rasyid sangat sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, ia juga yakin sosok Rasyid insya Allah caleg yang amanah.
“Dengan program-programnya yang fokus di UMKM dan pendidikan, itu sesuai banget dengan keluhan dan aspirasi ibu-ibu di RW 02. PAN di Bandung juga terbukti kinerjanya, ada teman dan saudara saya yang pernah dibantu masalah zonasi sekolah dan pengambilan ijazah yang tertahan sekolah,” tandasnya.