RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Bakal Calon Gubernur Jabar, Bima Arya, tidak pusing dengan popularitas dan elektabilitas. Padahal, jika dibandingkan dengan Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, elektabilitas dan popularitas Boma Arya masih kalah jauh.
“Politik itu dinamis. Ketika minta izin ibu saya untuk maju di Pilwalkot Bogor, survei saya gak labih dari 10%. Lawan juga begitu beratnya. Spirit saya adalah, ‘Just do the best, and let God do the rest’. Urusan saya adalah ikhtiar, memperkenalkan gagasan, kukurilingan, ngawangkong,” kata Bima Arya.
Seperti diketahui, saat bertarung di Pilwalkot Bogor tahun 2013 lalu, PAN hanya punya 3 kursi, serta lawan adalah incumbent dan tokoh yang sudah mengakar di Kota Bogor.
Menurut Bima, menjadi Bakal Calon Gubernur Jabar bukan urusan gagasan atau keinginan suara dari bawah alias grassroot semata.
“Ini urusan para dewa di Jakarta. DPP Partai juga tak bisa putuskan sendiri karena harus dibicarakan dengan KIM atau partai lainnya. Tugas saya adalah menyampaikan gagasan dan meningkatkan elektabilitas, karena ketika nanti disurvei hasilnya cukup baik,” katanya.
Ia tak bisa sejak sekarang memutuskan untuk menjadi Cawagub Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi, atau bahkan calon lainnya.
“Jadi saya buka komunikasi dengan semua, termasuk Pa Dedi Mulyadi. Siapa yang bisa menjamin Pa Ridwan Kamil pasti dicalonkan di Jabar? Walaupun memang saya dekat dengan Pa Ridwan Kamil,” jelas Bima.
Pernyataan ini dilontarkan Bima menjawab pertanyaan dua panelis, pengamat politik Unpad Firman Manan dan Dewan Pakar ICMI Muslim Mufty, pada serial diskusi pilkada bertajuk Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat, yang digagas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar dan PW Muhammadiyah Jabar, di sekretariat JMSI, Jl. Maskumambang Kota Bandung, Minggu (7/7).
Muslim menyarankan Bima untuk menjadi Cawagub Ridwan Kamil.
“Tingkat probabilitas kemenangannya tinggi, sehingga ide dan gagasan Bima yang luar biasa akan terpelihara selama lima tahun, sekaligus sabar menanti lima tahun sebelum jadi Gubernur di 2029,” katanya.
Firman justru berharap Bima maju sebagai Bakal Calon Gubernur. Karena ide dan gagasan hanya bisa direalisasikan ketika menjadi gubernur.
“Pemikiran yang kita dapatkan sore ini dari Pak Bima begitu luar biasa, namun sayang bila tak dieksekusi. Yang paling penting adalah diferensiasi dengan calon-calon lain, seperti Ridwan Kamil, agar bisa dipilih oleh rakyat,” pungkasnya. (mur)