RADARBANDUNG.com -Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar masih menyisakan pertanyaan di kalangan publik.
Termasuk Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud memberi tanggapan atas pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketum Partai Golkar.
Baca juga : Kisruh Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab, Cak Imin Minta Kepala BPIP Mundur dari Jabatannya
Mahfud pun tak menyangka jika Airlangga Hartato mendadak mundur. Padahal di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Partai Golkar mampu mengalami kenaikan kursi DPR RI pada Pemilu 2024.
Selain itu, Mahfud menilai Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartato mampu membawa kemenangan bagi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.
“Airlangga hebat, Golkar dibawa dia naik, presiden di bawah dukungan Airlangga naik, Golkarnya kursinya naik, hebat, dikasih tiga periode. Baru ngomong-ngomong gitu, ini calon menteri utama unggulan, partainya besar, pemilunya sukses, malamnya jatuh. Ada apa?” kata Mahfud kepada wartawan, Kamis (15/8).
Baca juga : Kombinasi Nasionalis dan Agamis, Pasangan Ono-Acep Sinyal Bahaya bagi KIM di Pilgub Jabar
Mahfud menduga, Airlangga Hartarto dipaksa untuk lengser sebelum satu periode kepemimpinannya. Padahal, Munas Partai Golkar baru akan digelar pada Desember 2024.
“Satu periode yang sekarang aja nggak habis udah dijatuhkan,” ucap Mahfud.
Meski demikian, Mahfud tidak mau berspekulasi, mundurnya Airlangga apakah ada campur tangan eksternal Partai Golkar atau bukan. Sebab, kepemimpinan partai banyak kepentingan.
“Saya tidak tahu, apakah itu intervensi dari Pak Jokowi, atau itu sebenarnya ada orang-orang nakal mengatasnamakan Pak Jokowi, atau memang ada konflik internal, karena politik itu kepentingan,” ucap Mahfud.
Mantan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 ini juga enggan berspekulasi terlalu jauh terkait penyebab mundurnya Airlangga itu. Hal itu akan terjawab setelah Munas dengan agenda pemilihan Ketua Umum Partai Golkar definitif, yang akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2024 mendatang.
“Itu semua akan terjawab dari tiga alternatif itu, akan terjawab nanti sesudah munaslub atau munas yang dipercepat, yang konon di akhir Agustus,” pungkasnya. (jpc)