RADARBANDUNG.id- Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menjadi salah satu pasangan kuat dalam Pilgub Jabar 2024 karena disokong partai pendukung dengan raihan suara besar. Namun, mereka pun tetap rentan diserang.
Jika acuan kekuatan dilihat dari raihan suara partai pada Pemilihan Legislatif (Pileg), koalisi yang mengusung Dedi-Erwan adalah Gerindra yang meraup 4,3 juta suara, Golkar 3.5 juta suara, Demokrat 1,7 juta suara, PAN 1,6 suara dan PSI 666 ribu.
Mereka juga didukung partai non parlemen, seperti Partai Buruh, Gelora, Garuda, PKN, PBB dan Perindo. Jika ditotal, maka suara dukungan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan setiawan dari semua partai itu berjumlah 13 juta suara.
Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC), M. Indra Purnama menilai Dedi memiliki momentum yang baik, karena sudah aktif berkeliling dan tak jarang menyiarkan kegiatan sosial di akun media sosial miliknya.
Hanya saja, saat Pilgub dimulai, semua peta kekuatan dan popularitas maupun elektabilitas yang mengemuka akan kembali pada kondisi seri bagi semua pasangan calon.
“Kita belum tentu belum tahu juga Isu apa yang hari ini akan muncul di Jawa Barat, apakah isu politik identitas seperti kemarin di 2020 ataupun 2018, yang tentunya kan kalau kita berbicara politik identitas itu politik identitas atau keagamaan ini jadi itu yang negatifdan rentan buat Kang Dedi Mulyadi,” jelas dia.
Diketahui, Dedi Mulyadi pada tahun 2018 maju sebagai calon wakil gubernur bersama Deddy Mizwar. Pasangan ini kalah oleh Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, bahkan raihan suaranya pun di bawa Sudrajat-Syaikhu yang diusung Gerindra dan PKS.
Saat itu, Dedi Mulyadi yang lekat dengan unsur kebudayaan diserang dengan isu politik identitas. Banyak pihak yang menilai hal itu menjadi salah satu faktor yang menggerus suara, selain faktor-faktor lain.
Dedi Mulyadi sudah mendaftarkan diri ke KPU Jabar sebagai calon gubernur Jawa Barat. Kepercayaan dirinya tinggi, namun tetap menyiratkan kekhawatiran, terutama soal serangan kampanye hitam.
“Saya tidak pernah menggunakan isu politik identitas, tapi saya menjadi korban dari kampanye politik indentitas. Mudah-mudahan tidak ada pasangan calon yang menggunakan isu politik identitas untuk menyerang lawan politiknya,” kata Dedi.
Ketua DPD Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily memastikan poros pendukung Dedi Mulyadi-Erwan sudah siap dengan berbagai strategi kemenangan, termasuk menepis serangan kampanye hitam.
“Kita masing-masing memiliki preverensi yah. Nanti organisasi keagamaan akan memberikan dukungan kepada Dedi-Erwan. Golkar juga punya organisasi keagamaan yang bisa memenangkan,” tegas dia. (pra)