RADARBANDUNG.id- Bakal Calon Wakil Wali Kota Cimahi 2024, Adhitia Yudisthira mengungkap salah satu cara meraih suara dari pemilih kalangan Gen-Z adalah aktif berinteraksi media sosial.
Gen Z yang lahir di periode pertengahan 1990 hingga 2010-an merupakan pemilih yang cukup banyak. Meraih suaranya akan memberikan dampak signifikan dalam pemenangan.
Masyarakat yang lahir di era itu sangat aktif di media sosial. “Mereka sebagai native digital, kita pola sosialisasi dan kampanyenya harus lebih ke arah itu,” ucap Adhitia di Jalan Kerkof, Leuwigajah, Kota Cimahi, Sabtu (14/9).
Sedangkan untuk generasi milenial, kata Adhitia, ada perlakuan tersendiri sebagai generasi yang selalu keinginan berkontribusinya tinggi.
Adhitia juga berbicara terkait arah pembangunan kebijakan dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Jika terpilih untuk memimpin Kota Cimahi ke depan, Adhitia berkomitmen untuk membantu mempromosikan produk-produk yang mereka hasilkan.
Ia memcontohkan SLEMN24 membuat jersey edisi Ulang Tahun Cimahi ke-23, tapi sayangnya tidak terakomodir oleh Pemkot.
Adhitia mengungkapkan, bahwa jersey yang diproduksi pelaku UMKM ini memiliki kualitas yang baik serta motif yang menggambarkan ikon-ikon yang ada di Kota Cimahi.
“Hal-hal yang seperti ini tentu kita sebagai publik figur, apalagi kalau terpilih sebagai pejabat publik, ya harus dikampanyekan, bantu kampanyekan, bantu endorse,” katanya.
“Nanti Bapak (Ngatiyana) sama saya selalu akan mengendorse kawan-kawan penggiat UMKM di Kota Cimahi,” tambahnya.
Di sisi lain, Adhitia pun mengajak semua pihak termasuk para kontestan Pilwalkot Cimahi 2024, untuk menciptakan pesta demokrasi ini dengan penuh riang gembira.
Ia mengajak para kontestan untuk menjadikan Pilkada 2024 ini sebagai ajang adu gagasan.
“Jadi kita kampanyekan, kampanye yang positif saja. Jadi kita tidak mau mencontohkan sesuatu yang tidak baik buat masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi di Kota Cimahi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Bakal Calon Wali Kota Cimahi 2024, Ngatiyana mengaku tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang menyebarkan informasi hoaks, baik kepada dirinya maupun Adhitia.
“Gapapa biarkan saja, kalau itu dari pihak orang lain kita ga menuntut. Tapi sudah ada indikasi-indikasi itu yang menjelekan, fitnah gapapa bagi saya. Difitnah, alhamdulillah. Orangnya yang dosa,” ucapnya.
“Yang penting saya tidak merugikan orang lain atau merugikan dan menjelekkan paslon lain sehingga tidak terjadi kesalahpahaman,” kata dia. (dbs)