RADARBANDUNG.id- Momen Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Erwan Setiawan dan Calon Wakil Wali Kota Adhitia Yudisthira kerap terlihat bersama pada kampanye di Kota Cimahi, banyak menjadi perhatian publik.
Betapa tidak, Erwan Setiawan merupakan Calon Wakil Gubernur Jabar oleh Partai Golkar. Di sisi lain, partai berlambang pohon beringin ini mengusung pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi yakni Dikdik S. Nugrahawan-Bagja Setiawan.
Selain itu, keduanya pun nampak kompak saling memberikan dukungan saat melakukan kampanye melalui media sosial. Hal tersebut menjadi fenomena menarik terkait kedekatan antara Erwan dan Adhitia.
Belum lama ini, Erwan dan Adhitia bersama-sama membuka Kompetisi Sepak Bola Usia Dini di Lapangan Gunung Bohong Kota Cimahi. Bahkan keduanya sempat melakukan live Tik-Tok, dan blusukan ke Pasar Antri bersama.
Terkait hal tersebut, Analis Politik Instrat Henry Baskoro mengatakan, langkah yang dilakukan Erwan ini merupakan hasil perhitungan politik yang matang. Oleh karena itu, hal tersebut dinilai sebagai langkah strategis.
Ia mengatakan, dengan luas wilayah dan kompleksitas politik di Jawa Barat, maka calon gubernur dan wakil gubernur perlu mengambil langkah strategis untuk menjaga dan memperlebar keunggulan, termasuk dengan memutuskan kepala daerah mana yang bisa memberikan dampak positif dalam mendongkrak popularitas.
”Saya rasa, Erwan memanfaatkan data elektoral untuk melihat di mana kolaborasi yang paling menguntungkan di antara kandidat (Paslon Pilkada Cimahi) yang ada,” katanya.
Ia menambahkan, kolaborasi Erwan-Adhitia didorong oleh manfaat elektoral yang diharapkan dapat diperoleh ketiaka bergandengan dengan pasangan Ngatiyana- Adhitia. Yang diketahui jika pasangan ini telah menggaet dukungan signifikan di kalangan pemilih Cimahi.
”Dengan begitu, langkah Erwan ini adalah strategi berbasis data yang dirancang untuk memaksimalkan keterlibatannya di kota-kota kunci di Jawa Barat, termasuk Cimahi, demi menjaga dan memperlebar keunggulannya di Pilgub Jabar,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya menilai bahwa keduanya memiliki ikatan emosional secara personal sehingga kedekatan ini menjadi alasan kuat lain, yang membuat keduanya untuk saling mendukung.
Diketahui, Adhitia dan Erwan sendiri ternyata sudah saling mengenal dan kerap berinteraksi sejak 2011 atau sudah 13 tahun. Begitu pula, Erwan dan Ngatiyana telah sering bekerja sama dalam berbagai kesempatan sejak 2018.
”Keakraban yang terbangun dalam kurun waktu yang panjang ini, membuat kolaborasi politik di antara mereka terasa lebih natural dan beralasan,” tuturnya.
Sehingga, lanjut Henry, wajar jika kebersamaan dan saling mendukung antara Erwan dan paslon Ngtiyana-Adhitia sudah dilakukan secara terbuka di publik, seperti terlihat dalam video yang diunggah di akun media sosial masing-masing.
”Menurut kami, langkah ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik Ngatiyana-Adhitia maupun KDM-Erwan, elektabilitas keduanya akan diuntungkan,” katanya.
Ia menyebut, kedekatan antara Erwan dan Adithia ini merupakan bentuk fleksibilitas mendukung calon yang potensial di lapangan dapat menjadi strategi jangka panjang. Dengan membangun kolaborasi lintas kandidat yang tak sepenuhnya sesuai dengan garis administrasi partai.
”Saya rasa, Erwan berupaya menjangkau basis massa yang mungkin tak terjangkau oleh pasangan yang didukung Golkar secara resmi di Cimahi,” katanya.
Ia menegaskan, kolaborasi Erwan Setiawan bersama Adhitia Yudisthira dan Ngatiyana adalah langkah yang memadukan perhitungan data elektoral dan ikatan emosional yang telah terjalin lama.
”Di tengah dinamika politik Jawa Barat, kolaborasi lintas kandidat semacam ini adalah bukti bahwa dalam politik, dukungan tidak selalu bergerak dalam garis-garis yang tertulis di atas kertas, melainkan melalui hubungan personal dan potensi elektoral yang dianggap lebih menguntungkan,” tandasnya. (KRO)