News

Waspada Pergerakan Remaja, Pengamanan Kota Bandung Diperkuat

Radar Bandung - 30/06/2025, 18:30 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Ilustrasi. Tren perilaku remaja saat liburan, terutama menjelang malam hari. (Dok. Humas Pemkot Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Masa libur sekolah tidak hanya identik dengan waktu istirahat dan hiburan bagi pelajar, tetapi juga menyisakan tantangan tersendiri dalam menjaga ketertiban dan keamanan kota. Menyikapi meningkatnya aktivitas remaja selama masa libur sekolah, perlunya langkah preventif untuk menjaga keamanan Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan selama periode ini, pola aktivitas remaja perlu menjadi perhatian serius, terutama yang berkaitan dengan mobilitas tinggi menggunakan kendaraan bermotor.

“Kita harus mewaspadai masa libur sekolah. Banyak anak-anak sekolah yang berkeliaran, bergerombol menggunakan motor. Ini kerap kali menjadi potensi rawan kalau tidak diawasi,” ungkap Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (30/6/2025).

Ia mengakui Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selama ini telah mencermati tren perilaku remaja saat liburan, terutama menjelang malam hari. Meski kebijakan patroli malam belum diberlakukan kembali saat masa libur sekolah, pemerintah tetap memantau situasi secara berkala dan akan mengaktifkan kembali patroli malam usai libur sekolah berakhir.

“Patroli malam belum kita terapkan lagi karena memang masuk masa libur sekolah. Tapi setelah liburan selesai, kita akan aktifkan kembali. Ini bagian dari upaya kita menjaga kota tetap aman, terutama pada jam-jam rawan,” tegasnya.

Farhan juga menyinggung persepsi sebagian masyarakat yang mengaitkan Bandung dengan citra Gotham City, sebuah istilah sindiran terhadap kota yang dianggap tidak aman karena maraknya aksi kejahatan. Farhan menyayangkan adanya stigma tersebut, meski ia tidak menampik masih ada beberapa titik rawan yang membutuhkan penanganan khusus.

“Stigma Bandung sebagai kota Gotham harus kita hilangkan. Memang belum sepenuhnya hilang karena ada beberapa titik yang masih rawan. Salah satunya disebabkan PJU (Penerangan Jalan Umum) yang belum merata dan belum sepenuhnya menyala baik,” ungkap Farhan.

Lebih lanjut, Farhan menjelaskan Pemkot Bandung saat ini tengah mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendukung keamanan, termasuk perbaikan dan penambahan lampu penerangan jalan di sejumlah kawasan.

Farhan menegaskan, pendekatan pencegahan melalui perbaikan lingkungan fisik menjadi salah satu strategi efektif dalam menekan peluang terjadinya tindak kriminal.

“Kejahatan terjadi karena ada niat dan kesempatan. Kalau niat seseorang kita tak bisa ubah secara langsung, maka kita cegah dengan menghilangkan kesempatannya. Makanya infrastruktur seperti lampu jalan itu penting. Kita bangun kota ini agar tidak memberi ruang bagi pelaku kejahatan,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan Pemerintah Kota Bandung juga mengintensifkan koordinasi dengan aparat keamanan, khususnya di wilayah perbatasan yang dinilai masih rawan.

Menurut Farhan, kawasan perbatasan kota dan kabupaten kerap menjadi titik yang sulit diawasi jika tidak ada sinergi antarsektor.

“Yang paling rawan itu memang di perbatasan. Tapi kita percaya komunikasi antar Polres sudah berjalan baik. Sinergi pengamanan ini yang terus kita dorong, agar tidak ada celah rawan, keamanan baik di pusat kota maupun di pinggiran,” ungkap Farhan.

Melalui seluruh langkah tersebut, Farhan berharap Bandung tetap menjadi kota yang ramah bagi semua kalangan, termasuk anak-anak dan remaja. Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat untuk turut menjaga lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ruang kota yang aman, nyaman, dan humanis.(dsn)