News

Warga Cicalengka Desak Bupati dan Gubernur Selesaikan Konflik Lahan Kampung Simpen

Radar Bandung - 15/04/2025, 19:07 WIB
D
Darmanto
Tim Redaksi
Suasana aksi penolakan penggusuran lahan , yang dilakukan puluhan warga Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. (eko sutrisno/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, CICALENGKA – Warga Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, mendesak Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk turun tangan menyelesaikan konflik lahan yang mengancam tempat tinggal ratusan kepala keluarga dan bangunan SDIT Bina Muda.
Eksekusi lahan yang dijadwalkan pada Selasa (15/4/2025) disebut telah menimbulkan keresahan sejak lama.

MZ Al-Faqih, kuasa hukum warga, menyampaikan bahwa pihaknya meminta Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi segera mengambil langkah konkret.
Menurutnya, warga sudah terlalu lama hidup dalam ketidakpastian akibat sengketa tanah yang tak kunjung menemukan kejelasan.

“Warga meminta perhatian serius dari Bupati Kabupaten Bandung dan Gubernur Jawa Barat. Persoalan ini bukan sekadar sengketa hukum, tapi sudah menyangkut nasib ratusan keluarga. Eksekusi dilakukan berdasarkan putusan yang tidak menyebut batas tanah secara rinci, ini bisa berdampak luas,” kata Faqih di lokasi.

Ia menegaskan, perlawanan hukum akan terus dilanjutkan. Salah satu dasar gugatan adalah perbedaan data dalam buku letter C yang berasal dari Desa Panenjoan dan Desa Tenjolaya sebelum pemekaran desa.

“Ketidaksesuaian data tersebut, menurutnya, menjadi akar dari persoalan lahan yang disengketakan,” ujar dia.

Faqih mengaku telah menyampaikan semua bukti, termasuk yang dikeluarkan pemerintah desa, ke pengadilan. Namun perlawanan warga belum mendapat pertimbangan maksimal.
Ia pun mempertanyakan sikap pengadilan yang tetap mengizinkan eksekusi.

Di sisi lain, keresahan warga kian meningkat setelah eksekusi sempat dijadwalkan pada 8 April 2025, namun ditunda dan kembali dijadwalkan pada 15 April.
Kisah Nenek Jubaedah (80), salah satu warga terdampak, bahkan sempat viral di media sosial karena memohon bantuan langsung kepada Presiden RI dan Gubernur Jawa Barat.

Faqih menyebut pihaknya akan mendatangi DPR RI dan melaporkan langsung kondisi di lapangan yang disebut sudah sangat meresahkan. Selain itu, mereka juga meminta komitmen dari Camat Cicalengka dan Kepala Desa Tenjolaya untuk tidak lepas tangan atas situasi ini.

“Kami dapat informasi dari Pak Kades bahwa Bupati juga punya perhatian, dan kami ingin perhatian itu diwujudkan dalam aksi nyata. Kami tidak ingin ada kesimpangsiuran yang membuat warga makin bingung dan terancam,” kata Faqih.

Warga berharap, dengan adanya intervensi dari Bupati dan Gubernur, proses penyelesaian sengketa tanah dapat dilakukan secara adil dan tidak mencederai hak warga yang telah tinggal puluhan tahun di lokasi tersebut. (kus)