News

Maleer Kota yang Hilang, Upaya Penataan Kota Bandung yang Masih Berjalan

Radar Bandung - 15/05/2025, 12:46 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Maleer Kota yang Hilang, Upaya Penataan Kota Bandung yang Masih Berjalan
Kawasan Maleer kelanjutan dari proyek revitalisasi yang dikenal dengan nama Citarum Harum, Kamis (15/5). (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kawasan Maleer di Kota Bandung tengah memasuki fase transformasi yang menyimpan harapan besar. Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Binamarga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi saat melakukan kunjungan lapangan ke wilayah Maleer, Kamis (15/5/2025) mengungkapkan Maleer disiapkan menjadi kawasan tematik dengan konsep unik, kota yang hilang.

Konsep ini, menurut Didi, bukan sekadar jargon. Maleer diharapkan bisa menghadirkan suasana tempo dulu yang kuat, lengkap dengan nuansa vintage yang membangkitkan nostalgia. Gagasan tersebut awalnya merupakan kelanjutan dari proyek revitalisasi yang dikenal dengan nama Citarum Harum, namun kini diarahkan untuk menjadi wajah baru kawasan kota yang sarat sejarah.

“Idenya adalah menghadirkan suasana masa lalu, seperti kota lama yang kembali ditemukan, di balik ide besar itu, ada sejumlah kendala yang membuat eksekusinya tidak berjalan sesuai harapan,” ujar Didi.

Didi menjelaskan salah satu tantangan utama adalah masalah anggaran. Selama setahun terakhir, proyek penataan sempat terhenti karena tidak tersedianya dana yang cukup. Selain itu, sebagian warga tidak memberikan izin rumah mereka dijadikan bagian dari lanskap bergaya tua, membuat estetika kawasan terlihat belum seragam.

“Kalau dari segi tampilan, kami akui memang masih belum terasa cukup vintage. Tapi sebagai solusi sementara, kami mulai dari pagar-pagar kawasan yang dibuat dengan gaya lama,” jelas Didi.

Ia menambahkan meski masih jauh dari kata sempurna, kawasan ini dinilai menyimpan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Tak hanya sebagai ruang kota yang nyaman, tapi juga sebagai destinasi wisata tematik di masa depan. Bahkan, wacana menjadikan Maleer sebagai pusat kuliner dan ruang berkumpul komunitas sempat muncul dalam tahap perencanaan awal.

“Kalau jadi tempat wisata atau kuliner, ya tentu harus ada kerja sama lintas dinas. Bukan hanya kami di DSDABM,” tambahnya.

Didi menekankan langkah lanjutan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai sektor lain di Pemerintah Kota Bandung.

Lebih lanjut, Didi mengungkapkan ide menjadikan kawasan ini sebagai titik kumpul komunitas lari atau kegiatan olahraga lainnya juga pernah dibahas. Namun, jalur buntu dan belum terintegrasinya infrastruktur menjadi ganjalan yang masih harus diselesaikan.

Meskipun banyak tantangan menghadang, semangat untuk menata Maleer tak surut. Didi optimistis dengan dukungan semua pihak, kawasan ini bisa menjelma menjadi ruang kota yang hidup, menarik, dan penuh makna sejarah.(dsn)


Terkait Kota Bandung
Fenomena Cuaca Ganjil Bandung Pekan Ini, Bisa Berubah Ekstrem dalam Hitungan Menit
Kota Bandung
Fenomena Cuaca Ganjil Bandung Pekan Ini, Bisa Berubah Ekstrem dalam Hitungan Menit

Jangan remehkan hujan lokal, khusus untuk daerah dataran tinggi di Bandung Utara dan Selatan, hujan sesaat saja sudah cukup untuk memicu potensi banjir bandang atau longsor, apalagi jika tanah dalam kondisi jenuh air dari hujan sebelumnya.

Bandung Kejar Ketertinggalan Atasi Banjir, Target 30 Kolam Retensi Rampung 2026
Kota Bandung
Bandung Kejar Ketertinggalan Atasi Banjir, Target 30 Kolam Retensi Rampung 2026

Penanganan banjir bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga pemulihan lingkungan dan pengelolaan tata ruang yang lebih berkelanjutan. Pendekatan terintegrasi, pembangunan kolam retensi, reboisasi wilayah rawan banjir, serta penataan RTH. Pemkot Bandung berupaya mengejar ketertinggalan.

Dulu Kumuh, Kini Cuan! RW-RW di Bandung Mulai Ubah Sampah Jadi Uang Berkat Prakarsa
Kota Bandung
Dulu Kumuh, Kini Cuan! RW-RW di Bandung Mulai Ubah Sampah Jadi Uang Berkat Prakarsa

Seratus hari pertama ini bukan akhir, tapi fondasi. Ia tak ingin kerja keras ini hanya sesaat. Maka dari itu, kata kunci ke depan adalah kolaborasi. Pemerintah tak bisa kerja sendiri. Tanpa dukungan warga, RW, dan sektor lain, perubahan besar akan sulit dicapai.

Putusan MK Soal Sekolah Gratis Gegerkan Bandung, Bongkar Solusi Baru Usai Putusan MK
Kota Bandung
Putusan MK Soal Sekolah Gratis Gegerkan Bandung, Bongkar Solusi Baru Usai Putusan MK

Forum besar yang akan digelar Pemkot Bandung dalam waktu dekat diharapkan bukan hanya menjadi ajang konsolidasi. Kolaborasi yang kuat antara pemangku kepentingan pendidikan, Kota Bandung bisa menjadi pionir dalam menyikapi putusan MK secara bijak dan progresif.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.